10 Jenis Bidikan Kamera dan Shot Size dalam Film
Anda sedang mencari daftar berbagai jenis camera shots dan shot size atau ukuran bidikan dalam film, TV, atau animasi. Tetapi Anda juga menginginkan contoh bagus yang disertai dengan penjelasan yang jelas tentang kapan dan mengapa menggunakan jenis shot size tertentu ?
Artikel ini akan memberikan 10 Daftar Shot Size untuk fotografi dan film.
Apa itu Shot Size?
Shot Size atau ukuran bidikan adalah seberapa banyak pengaturan atau subjek yang ditampilkan dalam bingkai atau frame foto, video, atau animasi tertentu dari jangkauan kamera atau ukuran dari bidikan. Berbagai jenis bidikan kamera dalam film atau video mengkomunikasikan nilai naratif yang berbeda, dan digabungkan selama pasca produksi untuk menceritakan sebuah kisah.
Kebanyakan pembuat film menggunakan standarisasi nama untuk shot size, sering disingkat menjadi 2 atau 3 huruf pada shot list atau storyboard. Misalnya, bidikan close up akan disingkat menjadi "CU", atau wide shot disingkat menjadi "WS".
Shot size mana yang Anda pilih untuk memulai adegan Anda? Berapa shot size yang harus muncul di akhir? Dari berbagai manakah sudutnya atau angle dan camera level? Masing-masing akan mengubah pesan visual dari bidikan Anda.
Jenis Bidikan Kamera
1. Establishing Shots
Establishing Shots adalah bidikan yang sering digunakan di awal adegan/Scene yang dengan jelas menunjukkan kepada kita lokasi dalam adegan. Establishing Shot tidak memiliki aturan selain membantu menciptakan Tone atau konteks dan makna. Tetapi bidikan tidak diharuskan wide atau melebar. Atau juga menggunakan drone yang disertai dengan judul film.
Baca selengkapnya tentang Establishing Shots
Pertimbangkan contoh pengambilan gambar berikut dan bagaimana sutradara film seperti Stanley Kubrick, Wes Anderson, dan Michael Bay menggunakannya:
2. Extreme Wide Shot (EWS)
Extreme wide shot atau bisa disebut juga extreme long shot adalah bidikan kamera yang akan membuat subjek Anda tampak kecil dibandingkan lokasinya. Anda juga dapat menggunakan bidikan ini untuk membuat subjek Anda terasa jauh atau asing.
Berikut ini adalah contoh ukuran bidikan extreme wide shot:
Extreme long shot - Mad Max: Fury Road |
Dari semua jenis bidikan kamera yang berbeda dalam film, pertimbangkan untuk menggunakan extreme wide shot saat Anda perlu memfokuskan lokasi dan hubungan karakter didalamnya.
Baca selengkapnya tentang Extreme Wide Shot
3. Wide Shot (WS) atau Long Shot (LS)
Bidikan wide shot atau long shot adalah bidikan kamera yang menyeimbangkan subjek dan gambar disekitarnya. Wide shot sering kali akan membuat seluruh subjek tetap dalam bingkai atau frame gambar sambil memberikan konteks pada lingkungannya.
Berikut ini adalah contoh ukuran bidikan wide shot:
Long Shot - The Martian |
Wide shot harus menjaga banyak ruang di atas dan di bawah subjek Anda. Dari banyak bidikan kamera, bidikan ini memberi kita gambaran yang lebih baik tentang pengaturan pemandangan, dan memberi kita gambaran yang lebih baik tentang bagaimana kecocokan karakter dengan area tersebut. Wide shot atau long shot juga menciptakan jarak naratif dengan subjek, sering kali membuat karakter terlihat menjadi kecil di lokasi yang luas.
Baca selengkapnya tentang Wide Shot
Berikut adalah video penjelasan mengenai bidikan wide shot:
4. Full Shot (FS)
Full shot atau bidikan penuh adalah bidikan kamera dalam film yang memungkinkan subjek Anda memenuhi ukuran frame atau bingkai pemotretan dari ujung kepala hingga ujung kaki, sambil menyisakan beberapa pemandangan dalam latar tempat.
Berikut contoh dari bidikan full shot:
Full Shot - Django Unchained |
Full shot dari Django Unchained ini juga merupakan bidikan tracking shot. Artinya ada gerakan kamera yang ditampilkan sepanjang bidikan. Dalam film ini, kamera perlahan-lahan bergerak menuju karakter. Jadi, secara teknis, tembakan ini dimulai dengan wide shot atau bidikan lebar, kemudian bergerak ke full shot (gambar diatas) dan akhirnya berakhir dengan cowboy shot atau bidikan koboi.
Dari semua jenis bidikan kamera yang berbeda dalam film, full shot dapat digunakan untuk menampilkan banyak karakter dalam satu gambar, seperti contoh bidikan full shot dari film Marvel Guardian of the Galaxy:
Full Shot - Guardians of the Galaxy |
5. Medium Wide Shot (MWS)
Medium wide shot atau medium long shot membingkai subjek
kira-kira dari lutut ke atas.
Bidikan ini menjadi pembeda antara
full shot dan medium shot.
Berikut ini contoh shot size dari medium wide shot:
Medium Wide Shot - The Usual Suspects |
Anda juga selalu dapat membingkai bidikan kamera dari sudut mana pun, jadi jangan ragu untuk menggunakan medium wide shot saat berada di belakang karakter.
Baca Juga Memahami Level Pertanyaan: Seni Bertanya itu Penting
6. Cowboy Shot (CS)
Variasi dalam bidikan kamera adalah cowboy shot atau bidikan koboi, yang membingkai subjek kira-kira dari pertengahan paha ke atas. Ini disebut "Cowboy Shot" karena digunakan di Barat untuk membingkai pistol atau sarung senjata di pinggulnya.
Berikut adalah contoh shot size dari cowboy shot:
Cowboy Shot - Wonder Woman |
7. Medium Shot (MS)
Mari beralih ke bidikan kamera yang mengungkapkan subjek Anda secara lebih rinci.
Medium shot adalah salah satu shot size kamera yang paling umum. Ini mirip dengan cowboy shot, tetapi membingkai subjek kira-kira dari pinggang ke atas dan melalui torso atau batang tubuh. Jadi ini lebih menekankan subjek Anda sambil menjaga lingkungan sekelilingnya tetap terlihat.
Berikut adalah video penjelasan mengenai bidikan medium shot:
Bidikan ini mungkin tampak seperti bidikan kamera paling standar, tetapi setiap ukuran bidikan yang Anda gunakan akan berpengaruh kepada yang melihat. Medium shot sering kali dapat digunakan sebagai buffer shot untuk adegan dialog yang memiliki momen penting nantinya yang akan ditampilkan dalam close-up shot. Bagaimana Anda bisa memberi tanda atau isyarat apa pun kepada pemirsa yang melihat hasil gambar Anda tanpa ukuran bidikan yang kontras.
8. Medium Close Up (MCU)
Medium close up membingkai subjek dari sekitar dada ke atas. Bidikan ini biasanya berfokus untuk menampilkan wajah, tetapi tetap membuat subjek agak terlihat jauh.
Berikut ini contoh bidikan medium close up:
Medium Close Up - No Country for Old Men |
9. Close-Up (CU)
Bidikan close-up digunakan ketika anda ingin mengungkapkan emosi dan reaksi subjek. Bidikan ini mengisi bingkai dengan bagian dari subjek Anda. Jika subjek anda adalah orang, bidikan ini sering digunakan untuk menampilkan wajah.
Berikut ini contoh bidikan close-up:
Close Up Shot - The Usual Suspects |
Ukuran bidikan close-up cukup untuk mendekatkan penonton ke sisi emosional kecil dari karakter. Tetapi tidak begitu akrab sehingga kita kehilangan jarak pandang atau visibilitas.
Berikut adalah video penjelasan mengenai bidikan close-up:
Close-up juga merupakan bidikan kamera yang bagus untuk monolog. Mereka membiarkan penonton mendekati karakter Anda untuk melihat gerakan wajah mereka secara detail.
10. Extreme Close-Up (ECU)
Sebuah bidikan extreme close-up adalah jenis shot size dalam film yang mengisi bingkai dengan subjek anda secara menyeluruh, dan begitu dekat sehingga kita dapat mengambil detail kecil yang lain yang biasanya akan sulit untuk dilihat.
Jenis shot size ini sering menampilkan mata, pelatuk pistol, dan bibir. Bidikan ini terkadang dibidik menggunakan jenis lensa makro untuk hasil detail yang lebih jelas.
Berikut ini contoh extreme close-up:
Extreme Close-Up - X-Men Days of Future Past |
Dalam filmnya Darren Aronofsky, sutradara visioner ini menggunakan berbagai tingkatan dari close-up, seperti dalam filmnya yang berjudul Black Swan. Dalam extreme close-up ini, kita melihat bahwa transformasinya terjadi secara harfiah. Aronofsky menggunakan ukuran bidikan extreme close-up untuk menunjukkan bulu yang tumbuh di punggung Nina.
Extreme close-up dapat digunakan dalam banyak genre film yang berbeda, termasuk komedi juga. Berikut contoh ECU:
Extreme Close-Up - Little Miss Sunshine |
Selama pra-produksi, hasil bidikan kamera yang berbeda diperlukan untuk setiap adegan yang sering diidentifikasi oleh para pembuat film menggunakan template shot list, software shot list, atau software pembuat storyboard.
Tidak ada shot size kamera yang "tepat" untuk momen tertentu, tetapi ada bidikan kamera yang bekerja lebih baik daripada yang lain untuk menciptakan suasana hati, perasaan, dan tone. Camera shot size atau ukuran bidikan kamera dapat memberikan konteks bagi pemirsa tentang motivasi karakter, tema film, atau menampilkan latar.