Memahami Seni Pencahayaan Sinematik: Tips Kreatif dengan Anggaran Terbatas

Memahami Seni Pencahayaan Sinematik: Tips Kreatif dengan Anggaran Terbatas

Menyulap proyek dengan sumber daya terbatas bukanlah halangan, melainkan tantangan untuk tetap menciptakan keajaiban visual. Bagaimana kita bisa mempertahankan estetika "sinematik" tanpa perlu membawa seluruh armada peralatan pencahayaan atau lighting? Dalam artikel hari ini, kita akan menjelajahi makna sebenarnya dari tampilan sinematik. Selanjutnya, kita akan merinci beberapa teknik pencahayaan yang bisa diwujudkan meski dengan anggaran minim. Meskipun pencahayaan sinematik membutuhkan interpretasi kreatif, prinsip-prinsip pencahayaan film ini dapat menjadi pondasi untuk pilihan kreatif Anda. Untuk membuktikan hal ini, kami mempersembahkan beberapa contoh bagaimana para direktur fotografi terkemuka menciptakan efek sinematik dengan konfigurasi pencahayaan yang dipikirkan secara mendalam. Siapkan diri Anda untuk merasakan inspirasi yang membara!

1. Jenis-Jenis Pencahayaan Sinematik Dalam film

Lighting Dalam Perfilman
Setiap maestro film bukan hanya seorang pencipta, melainkan seorang seniman yang mengambil keputusan kreatif untuk memandu mata penonton dalam setiap bingkai melalui permainan cahaya.

Aplikasi dari seni ini sangat luas, namun interpretasi kreatif mereka menentukan apakah pencahayaan tersebut terlihat sinematik atau tidak. Ini melibatkan:

• Pemilihan properti dan elemen adegan yang harus diberikan penekanan khusus

• Pemilihan sudut pandang karakter dan seberapa banyak cahaya yang seharusnya mereka terima

• Cara karakter-karakter berinteraksi di dalam bingkai

• Ekspresi emosi melalui intensitas cahaya atau warnanya

Setiap keputusan ini kemudian diwujudkan secara teknis dengan perencanaan dan pelaksanaan pengaturan pencahayaan untuk menciptakan efek yang diinginkan. Namun, sineas film harus merancang dalam pikirannya bagaimana efek-efek ini akan memukau sebelum menata peralatan pencahayaan.

2. Pencahayaan Dasar: Pengaturan Pencahayaan 3 titik

Dalam dunia film, pengaturan pencahayaan tiga titik merupakan fondasi dari pencahayaan yang paling mendasar. Pencahayaan dari tiga arah ini tidak hanya membentuk subjek, tetapi juga memisahkannya dengan indah dari latar belakangnya.

Untuk meraihnya, peralatan pencahayaan film Anda perlu diarahkan pada subjek dari tiga arah: depan, belakang, dan samping (umumnya).

Pencahayaan dalam film Amelie (2001)

Cahaya Utama (Key Light)

Key Light atau Cahaya Utama adalah sorotan utama yang mencuat di dalam bingkai atau frame kamera Anda. Jadi, saat Anda menatap gambar Amelie di atas, Anda akan menyadari bahwa bagian kanan wajahnya bersinar paling terang. Itulah cahaya utama.

Cahaya Pengisi (Fill Lights)

Dengan sederhana, cahaya pengisi atau Fill Lights mengisi bayangan di dalam bingkai Anda. Lihatlah bagian kiri wajah Amelie yang berada dalam bayangan, namun fiturnya tetap terlihat jelas. Itu adalah peran cahaya pengisi.

Cahaya Belakang (Back Light)

Cahaya belakang atau Back Light memberikan sentuhan cahaya pada bagian belakang subjek Anda. Seringkali, cahaya belakang datang dari sudut yang lebih tinggi. Amelie terlihat memiliki kontur cahaya yang mempesona di sepanjang bahu dan leher bagian belakang.

Secara umum, Anda diinginkan untuk menempatkan cahaya utama dan cahaya pengisi di sekitar kamera Anda, dengan jarak sekitar 60 derajat pada sumbu kamera Anda.

Teknik Dasar Pencahayaan Tiga Titik

3. Pencahayaan Lembut dalam Dunia Film (Soft Light)

Ketika berbicara tentang bagaimana suatu adegan seharusnya menciptakan nuansa emosional, sineas film sering kali merujuk pada seberapa "keras" (Hard) atau "lembut" (Soft) seharusnya pencahayaan.

Kekerasan atau kelembutan cahaya berkaitan dengan seberapa besar sumber cahayanya dan bagaimana itu memengaruhi bayangan pada subjek Anda.

Soft film lighting dalam film Restless

Cahaya Utama Yang Lebih Tinggi (Higher Key Light)

Efek ini dihasilkan dengan meninggikan cahaya utama dan menggunakan cahaya pengisi secara berlebihan. Ini menjaga pencahayaan cerah dan seimbang dalam bingkai Anda, hampir tanpa bayangan. Ini menciptakan keseimbangan pencahayaan dari objek ke objek dalam bingkai Anda, yang dikenal sebagai rasio pencahayaan (Lighting Ratio).

High key film lighting dalam film The Hobbit

Pencahayaan Diatas Kepala Yang Difusi (Diffused Overhead Lighting)

Anda dapat membuat sumber cahaya menjadi lebih lembut dengan menggunakan bahan difusi seperti gel atau lentera China untuk mengurangi bayangan. Ini sangat efektif untuk pengambilan gambar close-up.

Pencahayaan Dengan Lentera Cina dalam film The Quiet

4. Pencahayaan Keras dalam Dunia Film (Hard Light)

Sebaliknya, sumber cahaya yang lebih kecil, termasuk sinar matahari terang, akan memperkuat bayangan pada subjek Anda. Secara konservatif, hal ini sebaiknya dihindari. Meski begitu, ini juga dapat menciptakan efek dramatis, seperti yang terkenal dalam Film Noir klasik, yang menampilkan karakter-karakter yang mencurigakan dan labil.

Hard Lighting dalam Film Blade Runner's

Cahaya Pemberi Detail Dengan Pengisi Lembut (Kicker Light With Soft Fill)

Dalam efek ini, cahaya belakang menyinari sisi wajah subjek Anda. Ini dapat menciptakan pinggiran cahaya yang seperti malaikat, sementara cahaya pengisi yang sangat lembut tetap menjaga wajah tetap terang.

kicker light Dalam film Northfork

Cahaya Utama Rendah (Low Key Light)

Pencahayaan Utama Rendah atau Low Key Light merujuk pada meminimalkan, atau bahkan menghilangkan, cahaya pengisi dalam bidikan Anda sehingga sengaja menciptakan bayangan. Ini dapat menciptakan efek dramatis, mencurigakan, atau bahkan menakutkan.

low key lighting dalam film

5. Pencahayaan yang Memotivasi (Cahaya Pada Properti Film)

Saat sinematografer menerangi suatu set, mereka selalu bertanya dari mana, dalam adegan tersebut, cahaya berasal.

Misalnya, mereka mungkin memilih untuk menggunakan lampu praktis yang sudah ada di lokasi dan meningkatkan efeknya. Ini disebut pencahayaan yang memotivasi.

Sinematografer pemenang Oscar, Roger Deakins, dikenal karena pilihannya dalam pencahayaan yang memotivasi. Perhatikan gambar ini dari karyanya di The Assassination of Jesse James by the Coward Robert Ford:

pencahayaan yang memotivasi (Motivated lighting)

Seperti yang dapat Anda lihat, pencahayaan dalam adegan ini dimotivasi oleh lentera yang dibawa oleh para aktor. Ketika pencahayaan yang memotivasi dilakukan dengan benar, penonton tidak menyadari keberadaan kesenian yang bekerja.

Motivated lighting pada lentera

Pencahayaan Praktis

Seringkali, menggunakan lampu dan soket lampu yang sudah ada di sekitar set dapat digunakan untuk menerangi suatu adegan. Ini disebut pencahayaan praktis, dan sangat berguna ketika Anda perlu menampilkan bagian luas dari set, atau bergerak di sekitarnya dalam pengambilan gambar yang lebih lama.

Pencahayaan Praktis dalam film

Ini terjadi dalam adegan diner di Moonlight. Dalam wawancara untuk TIFF Originals, DP James Laxton berbicara tentang bagaimana dia menggunakan set praktis pencahayaan untuk menjaga agar lokasinya terlihat dalam frame yang luas.

Pencahayaan praktis dalam film Moonlight

Intinya, dia mengganti bola lampu pada sumber cahaya yang sudah ada di sekitar diner untuk membuatnya lebih kuat. Karena adegan tersebut menampilkan bagian luas dari lokasinya, dia mengandalkan sumber praktis, dengan beberapa lampu LED matte juga dibawa masuk untuk pencahayaan tambahan yang lembut dan seimbang.

Berikut Roger Deakins membahas pendekatannya terhadap pencahayaan praktis, dan mengapa cahaya "tidak terdorong" selalu membuatnya keluar dari film.

6. Pencahayaan Film Alami (Natural Film Lighting)

Pencahayaan film alami merujuk pada penggunaan dan modifikasi cahaya yang sudah tersedia di lokasi Anda.

Sebelum pengambilan gambar, Anda dapat membawa kamera ke lokasi untuk melihat seberapa baik cahaya alami tersebut. Dari sana, Anda dapat memutuskan apakah Anda memerlukan lampu tambahan atau bagaimana Anda dapat mengatur cahaya tersebut. Misalnya, Anda dapat menggunakan papan pantul untuk memantulkan cahaya, atau bendera hitam untuk memblokirnya.

Dalam video ini, Deakins membahas bagaimana dia pertama kali belajar memperhatikan perilaku cahaya alami — selama perjalanan memancing saat masih kecil. Deakins juga mendukung kesederhanaan dalam hal pencahayaan.

Sinematografer Emmanuel Lubezki memaksimalkan pencahayaan film alami dalam karya Alejandro Inarritu, The Revenant. Wawancaranya dengan GoldDerby adalah panduan yang luar biasa untuk menemukan dan mengendalikan cahaya yang tersedia di lokasi pengambilan gambar outdoor.

Natural Lighting atau Pencahayaan Alami

Sebagai contoh, ia berbicara tentang menggunakan Magic Hour, atau cahaya lembut yang diciptakan oleh matahari pada akhir hari, untuk momen-momen tertentu. Dan, lebih lanjut, ia membicarakan bagaimana pemilihan lokasi dan bagaimana mereka muncul pada berbagai waktu hari, menciptakan suasana yang sesuai untuk pengambilan gambar.

Dengan demikian, kita melihat bahwa pencahayaan dalam sinematografi bukan hanya sekadar teknis, melainkan seni yang memerlukan keputusan kreatif. Meskipun sumber daya terbatas, berbagai teknik pencahayaan dari pengaturan tiga titik hingga pencahayaan alami dapat menjadi kunci untuk menciptakan visual yang memukau. Mari terus terinspirasi dan temukan cara unik kita sendiri untuk mengeksplorasi dan memanfaatkan cahaya dalam perjalanan sinematik kita. Bagikan pengalaman Anda dan jangan ragu untuk memberikan insight Anda di kolom komentar! Selamat berkarya!

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url